Benteng, 01 Desember 2021, bertempat di Kantor Desa Benteng, KPU Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan melaksanakan pembekalan kader Program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan (DP3) di Lokus Desa Benteng Kecamatan Mandalle pada Rabu, (01/12/21).
Kegiatan pembekalan dibuka langsung oleh Ketua KPU Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Burhan.A dan turut dihadiri oleh Anggota KPU Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM, Saiful Mujib yang dalam kesempatan tersebut turut menjadi fasilitator bagi para kader DP3. “Kedepannya, pasca kegiatan pembekalan ini diharapkan bagi para peserta DP3 Desa Benteng dapat mengajak minimal 3 kader untuk menyebarluaskan pemahaman dan ilmu yang diperolehnya dari program ini kepada masyarakat yang lebih luas, sehingga mampu mendorong kualitas demokrasi, khususnya dalam proses pemilu maupun pemilihan” ujar mujib.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari mulai tanggal 01 hingga 03 Desember 2021 ini, KPU Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan turut mengundang beberapa narasumber eksternal, antara lain Kepala DPMD Kabupaten Pangkep, Abdul Haris Has yang memberikan gambaran terkait arti sebuah demokrasi dalam sebuah Pilkades, mengingat Desa Benteng yang belum lama ini melaksanakan Pemilihan Kepala Desa.
Para kader DP3 Desa Benteng juga turut diberi pembekalan oleh Akademisi Universitas Hasanuddin, Fajlurrahman Jurdi terkait pendidikan politik untuk mencegah politik uang, serta materi untuk mengasah kemampuan komunikasi publik. “Ketika kita terjerumus dalam praktik politik uang, maka saat itu pula pilihan kita untuk memilih calon pemimpin bukan berdasarkan kemampuan sang calon, sehingga kita sebagai pemilih tidak mendapatkan Pemimpin yang berkualitas.” ujar Dosen Fakultas Hukum Unhas ini.
Sementara itu, dalam upaya menyadarkan kader DP3 Desa Benteng untuk menghindari kampanye berbau SARA, Kaban Kesbangpol Kabupaten Pangkep, Amril mengungkapkan bahwa “perbedaan suku, agama, ras dan golongan bukan untuk dipertentangkan, namun dapat dijadikan alat untuk mempersatukan.”
Sebagai pamungkas pembekalan kader DP3 Desa Benteng, Anggota KPU Provinsi Sulawesi Selatan, Misna M. Attas turut memberikan wejangan kepada para peserta bahwa buta yang paling buruk adalah buta politik, “melalui sebuah keputusan politik, dapat merubah banyak aspek dalam kehidupan.” ungkap Misna.